Bisnis Online

"Bisnis Online" "http://astairekids.blogspot.com""Grosir/Retail Baju Branded" "Selamat Belanja...Kepuasan Pelanggan adalah motto kami"

Sabtu, 19 Maret 2011

Kecanduan Game Online bisa kayak gini deh.....

Sabtu, 19 Maret 2011

Sering Bolos, Pakai Uang Jajan Hingga Mencuri

Game Online Membuat Remaja Itu Berhenti Sekolah

WASPADAI para remaja yang kecanduan game online, khususnya di warung internet (warnet). Bagi yang berduit, mungkin tak masalah. Tapi yang kantongnya pas-pasan, bisa-bisa malah berbuat kriminal.
MARAKNYA warnet di Kota Tepian, khususnya yang menyediakan game online, sekilas menggambarkan, remaja saat ini seolah melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman. Namun dampak negatifnya ternyata tidak bisa dipungkiri.
Tak sedikit remaja yang kecanduan, menghabiskan waktunya di warnet. Tugasnya sebagai pelajar pun ditinggalkan. Termasuk menghalalkan segala cara agar bisa bermain game online.
Seorang remaja berusia 14 tahun, berinisial Wa, warga Damanhuri, Sungai Pinang ini misalnya. Wa harus berurusan dengan polisi akibat candu bermain game online.
Ya, beberapa waktu lalu Wa digelandang ke Polsekta Samarinda Utara hanya gara-gara kecanduan bermain game online "Point Blank" atau dikenal dengan sebutan PB di sebuah warnet, di Jl Sentosa, Sungai Pinang.
Lantaran sudah candu, Wa nekat "nge-game" hingga lebih dari 12 jam dalam sehari. Namun belakangan, Wa tidak mampu membayar tarif bermain. Belakangan pengelola warnet keberatan dan melaporkan Wa ke Polsekta Utara.
"Saya kecanduan main PB di warnet sudah setahun lebih. Awalnya diajak teman, tapi lama-lama saya kecanduan," ucapnya saat ditemui Sapos di Polsekta Utara.
Bahkan karena lebih memilih game online, Wa harus putus sekolah. Ia dikeluarkan karena malas sekolah. Soalnya, di pikirannya hanya ingin singgah di warnet ketimbang menimba ilmu pengetahuan.
"Saya berhenti sekolah karena banyak bolosnya. Sering saya bolos dan main di warnet. Karena banyak absen, saya dikeluarkan," bebernya.
Bahkan uang jajan dan uang untuk membeli keperluan sekolahnya ludes cuma untuk bermain game online. Wa mengatakan, orangtuanya sudah "angkat tangan" alias cuek terhadap remaja yang sempat mengenyam bangku pendidikan hingga kelas 2 SMP ini.
Dan akibat kecanduan game online ini Wa juga kerap mencuri uang orangtuanya atau menjual barang-barang.
"Sehari tidak main PB di warnet, saya gelisah," ucapnya saat Sapos menanyakan intensitasnya bermain game online tersebut.
Wa merupakan salah satu remaja yang menjadi korban dampak negatif perkembangan teknologi. Fenemona ini jelas harus menjadi perhatian serius semua pihak agar tak lebih banyak lagi anak-anak, remaja, pelajar bahkan mahasiswa yang menjadi korbannya.
Kondisi ini dibenarkan oleh Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Bramanti Agus SH SIK. "Sudah beberapa kali kami menangani kasus remaja yang melakukan kenakalan yang menjurus tindak kriminalitas, hanya karena ia kecanduan main game di warnet. Ada yang mencuri uang orangtua. Bahkan ada beberapa remaja yang diamankan karena melakukan pemalakan," beber Bramanti.
Ia menganalisa, remaja yang kecanduan game online cenderung melakuan perbuatan negatif. "Misalnya, remaja menjadi kehilangan konsentrasi terhadap studinya,  sering bolos atau lupa tanggungjawabnya sebagai pelajar. Perilaku negatif lainnya seperti berbohong, mencuri uang. Darimana setiap hari mereka mendapatkan uang? Mereka pelajar dan masih bergantung dengan orangtua," tandasnya lagi.
Bramanti mengaku prihatin dengan masalah ini. Ia mengimbau kalangan pendidik dan orangtua bisa memperhatikan serius masalah ini. "Berikan bimbingan kepada remaja agar mereka memiliki masa depan yang baik. Jangan sampai kelengahan membuat si anak salah melangkah dan terjerumus melakoni perbuatan yang merusak masa depannya," jelasnya lagi.
Bramanti juga mengimbau kepada pengelola warnet untuk ikut peduli dan meminimalisir dampak negatif yang bisa muncul. "Pengelola warnet bisa memberlakukan aturan ketat kepada pengunjung, khususnya yang berusia remaja. Misalnya tidak mengizinkan pelajar atau remaja berada di warnet pada jam sekolah," jelasnya lagi.  (bayu)

Dikutip dari Samarindo Pos Online

Tidak ada komentar: